Gerakan Pramuka Gugus
Depan Tulungagung 12149 – 12150 yang
berpangkalan di SMK Negeri 1 Bandung ini telah memiliki suatu ambalan. Ambalan
adalah satuan kelompok besar dalam pramuka penegak atau suatu wadah pembinaan
yang ada pada gugus depan yang berada pada satu tingkatan. Ambalan Wisanggeni –
Rarasati mulai berdiri pada tanggal 26 Desember 2010. Wisanggeni merupakan
keturunan dari Pandawa ( sakti mandraguna ), sementara Rarasati ialah ibu tiri
dari Wisanggeni yaitu wanita yang kuat.
Ø Profil Wisanggeni
Wisanggeni adalah cucu Pandawa, anak dari Arjuna dan
Dewi Dresnala. Di dalam kisah pewayangan Jawa, Wisanggeni adalah tokoh muda
yang tidak bisa dikalahkan oleh siapapun. Dia jug memiliki sikap pengorbanan
yang luar biasa. Dia rela mengorbankan dirinya untuk kepentingan kebenaran.
Kisah kelahiran Wisanggeni memang tidak seperti
kisah – kisah kelahiran pada umumnya. Jika pada umumnya kelahiran membawa
sukacita, tidaklah demikian dengan kelahiran Wisanggeni. Ketika tiba waktunya
Dewi Dresnala melahirkan, bayi mungil itu sengaja dimusnahkan oleh Dewasrani,
putra batati Durga yang jahat. Bayi merah yang menangis lucu, yang mestinya
ditimang dipangkuan ibu untuk kemudian di beri ASI, tetapi malah dimasukan di
Kawah Candradimuka yang panas membara. Anehnya bayi tersebut tidak hancur
menjadi abu, malahan tumbuh menjadi besar dan sakti. Ia kemudian diberi nama
Wisanggeni , yang artinya inti dari api.
Wisanggeni adalah anak Arjuna yang merupakan seorang
ksatria yang pemberani. Badannya kecil dan parasnya tampan. Meskipun terlihat
agak ndugal, tetapi jujur dn selalu perpegang pada kebenaran. Sang Hyang Pada
Wenang penguasa alam semesta, sangat menyayangi Wisanggeni, oleh karenanya ia
diberi kesaktian yang tak terkalahkan oleh siapapun, bahkan para dewa sekalipun
tak ada yang bisa menandingi.
Itulah mengapa bahwa ambalan kita diberi nama
Wisanggeni, dikandung maksud agar para anggota Ambalan bisa memiliki semangat
yang hebat, sehebat Wisanggeni. Berjiwa ksatria yang membela kebenaran, menjadi
tameng masyarakat memberntas kebatilan, khususnya dikalangan remaja. Menjadi
sosok teladan yang cerdas, jujur, dan siap menghadapi segala tantangan masa
depan.
Ø Profil Dewi Rarasati
Rarasati adalah sosok
wanita cantik, istri salah satu Pandawa, yaitu Arjuna. Dewi Rarasati adalah
tokoh wanita yang berwatak setia, patuh dan berbakti. Ia memiliki tabiat senang
menyenangkan hati orang lain, sabar, sangat menginsyafi, mengerti dan menguasai
dirinya. Selain pandai dalam mengurus rumah tangga, Dewi Rarasati juga seorang
putri ksatria dan sangat tangkas berolah keprajuritan. Ia mahir menggunakan
senjata pnah dan keris. Bahkan dia bisa mengalahkan Dewi Srikndi dalam adu
keahlian memanah. Jika Dewi Srikandi dapat memanah sehelai rambut sampai putus,
tetapi Dewi Rarasati dapat memanah sehelai rambut sampai terbelah dua. Keahlian
itu diperoleh dari sang suami, Arjuna yang memang ahli memanah. Akhirnya Dewi
Srikandipun berguru pada Dewi Rarasati.
Kisah
ini yang mengilhami nama Ambalan Putri dengan nama Rarasati.
Jadi Wisanggeni – Rarasati
merupkan keturunan naga yang kuat dan hebat. Semoga pemberian nama ambalan
WISANGGENI – RARASATI ini selalu tertanam pada setip anggota ambalan di gugus
depan kita, di bawah naungan SMK Negeri 1 Bandung, sehingga kita semua dapat
memberikan sumbangsih kepada bangsa dan Negara kita Republik Indonesia
tercinta.
Sastro Pmangku Jagad
itulah nama Tombak Pusaka ambalan ini. Tombak Sastro Pamangku Jagad merupakan
senjata yang biasa digunakan sebagai tanda pembukaan dan penutupan ketika
ambalan ini melaksanakan kegiatan. Dimulai dari suatu pembukaan kegiatan,
tombak ini ditancapkan pada suatu media yang sebelumnya telah
dikumandangkan Sandi Ambalan. Ketika sandi ambalan selesai di baca sentak
Pradana Putra berterik “ Sastro Pamangku
Jagad, Sabdo Pandhito Ratu ( kata – kata sebelum penancapan tombak / pusaka
) “ , kemudian menancapkan tombak
tersebut pada media yang telah disediakan dan itu merupakan pertanda bahwa
kegiatan telah dibuka / dimulai. Kemudian dilanjutkan dengan pencabutan
tombak yang sebelumnya telah dibcakan sandi ambalan dan mengucapkan kata – kata
sebelum penancapan tombak / pusaka, ini pertanda bahwa kegiatan telah selesai
dilaksanakan, Penancapan dan Pencabutan Tombak merupakan salah satu Adat Ambalan Wisanggeni – Rarasati.
VISI dan MISI
ambalan wisanggeni - rarasati
Visi
“ . . . Menjadikan muda-mudi tunas
bangsa berakhlak mulia, disiplin, bertanggungjawab, kreatif dan inovatif dengan
loyalitas serta rela mengabdi kepada Gerakan Pramuka, Bangsa dan Negara .
. . “
Misi
1.
Membentuk kepribadian anggota
dengan iman dan taqwa
2.
Membangun kedisiplinan
anggota melalui kegiatan
3.
Membentuk karakter anggota
dengan mengoptimalkan adat ambalan
4.
Meningkatkan kuantitas, kualitas dan loyalitas anggota
5. Memperkuat
kaderisasi hingga menghasilkan kader Gerakan Pramuka yang berdedikasi tinggi